Kepala Sekolah Terpaksa Polisikan Siswa Didiknya

TULUNGAGUNG - Karena geregetan dengan ulah sejumlah siswanya, Kepala SMK PGRI 3 Tulungagung Siswo Subagyo terpaksa menempuh cara tak lazim. Ia kemarin (5/2) melaporkan masalah perusakan kendaraannya, yang diduga dilakukan oleh beberapa siswanya itu, ke polisi.

Peristiwa itu berawal dari aksi penertiban dan pendisplinan seluruh siswa kemarin. Dan kebetulan tiga siswa tepergok berambut tak rapi alias gondrong. Karena itu, pihak sekolah lalu mencukurnya.

Namun sial, selang dua jam kemudian Siswo mendapati motor Vespanya yang diparkir di halaman sekolah rusak di bagian koplingnya. Kendaraan berwarna biru juga terdapat lecet-lecet di bagian bodinya.

Lantas sejumlah siswa yang dicurigai sebagai pelaku perusakan dipanggil ke ruang bimbingan konseling. Alasannya, ditemukan bukti telapak sepatu menempel di motor Siswo.

"Perusakan kendaraan guru ini sudah lima kali terjadi. Dan selalu terjadi setelah penertiban kerapian siswa," tegas Siswo ketika ditemui di SMK PGRI 3 Tulungagung kemarin.

Yang membuat jengkel dirinya, para siswa yang dicurigai tersebut menantang pihak sekolah untuk melapor ke polisi. Mereka meminta aparat membuktikan dan menemukan pelaku perusakan Vespa milik Siswo.

Tantangan para siswa itu diladeni oleh pihak sekolah. Sekitar pukul 10.00 Siswo melaporkan masalah itu ke aparat kepolisian. Tujuannya, pihaknya ingin mengungkap siapa pelaku perusakan motornya.

"Selama ini kami kesulitan mengungkap pelakunya," ucapnya.

Apalagi, sepeda motor para guru lainnya juga pernah mengalami peristiwa yang sama. Bahkan, kata Siswo, kejadian tersebut tak hanya sekali terjadi.

"Ingat saya ya, sudah lima kali," terangnya.

Kok mencurigai siswa? Dikatakan, motor para guru selalu dirusak setelah ada langkah penertiban siswa terkait dengan kerapian rambut dan seragam. Siswo menambahkan, pihaknya belum menemukan format pembinaan terhadap siswa nakal di sekolahnya.

Apalagi jika ada tindak keras, pihaknya takut dituding melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan dilaporkan ke Lembaga Perlindung Anak (LPA). Maka, satu-satunya jalan, pihaknya menyerahkan masalah pembinaan ke aparat.

"Biar aparat yang kali ini membina para siswa tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Rudi Kristantyo melalui Kabag Bina Mitra AKP Priyono membenarkan telah menerima laporan permintaan pembinaan siswa SMK PGRI 3 Tulungagung. Rencananya, hari ini (Sabtu, 6/2) polisi akan mendatangi sekolah tersebut.

"Kami akan cari penyebab terjadinya perusakan motor guru. Apakah pola pembinaan yang salah atau siswanya yang nakal, kami belum tahu akar permasalahannya," jelasnya.

0 comments:

Post a Comment

Followers

 
© 2010 Koranku | Blogger.com