TULUNGAGUNG - Jumlah beras untuk warga miskin (raskin) di wilayah sub divisi regional (sub divre) X Bulog Tulungagung tahun ini berkurang. Itu menyusul keluarnya Surat Gubernur Jatim nomor 518/9638/021/2009 tentang Penurunan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM). Surat tersebut menjelaskan jumlah beras yang diterima RTS-PM berkurang. Jika sebelumnya setiap warga miskin mendapat 15 kilogram, tahun ini mereka hanya menerima 13 kilogram.
Penurunan jumlah raskin itu disampaikan Wakil Kepala Sub Divisi Regional (Wakasubdivre) X Bulog Tulungagung Sukandar. Menurut dia, sesuai surat gubernur, jatah raskin yang diberikan kepada penerimanya di wilayah sub divre X yang meliputi Trenggalek, Kota/Kabupaten Blitar, dan Tulungagung berkurang 2 kilogram. "Penurunan ini sudah ketentuan dari pemerintah," katanya kemarin.
Sukandar melanjutkan, selain penurunan jatah beras, jumlah penerimanya juga turun sekitar 14,83 persen dibanding 2009 lalu. Jika tahun lalu RTS-PM mencapai 234.617 sasaran, sekarang menjadi 204.322 RTS-PM. Persentase penurunan yang paling banyak terjadi di Tulungagung, yaitu sekitar 20,77 persen. Urutan kedua Trenggalek 17,34 persen, ketiga Kota Blitar 13,53 persen, dan keempat Kabupaten Blitar 8,79 persen. Rinciannya, saat ini Tulungagung memiliki 60.274 RTS-PM, Trenggalek 57.406 RTS-PM, Kabupaten Blitar 82.354 RTS-PM dan Kota Blitar sebanyak 4.088 RTS-PM.
Kendati jumlahnya berkurang, tambah Sukandar, harga tebus tetap Rp 1.600 per kilogram. Untuk pendistribusian di sub divre X Tulungagung, Bulog sudah memulai sejak 15 Januari lalu sampai akhir tahun. "Raskin ini kami bagikan selama 12 bulan," katanya.
Sementara itu, ditemui terpisah Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pemkab Tulungagung Bambang SS membenarkan adanya penurun jatah raskin. Itu dikarenakan kebijakan pemerintahan pusat yang diwakili menteri sosial dan gubernur ada perubahan platform. Yakni, mereka menilai jumlah warga miskin di Jatim berkurang.
Ditambahkan, mulai tahun ini jatah beras raskin telah disalurkan. "Kami telah salurkan pada bulan Januari," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Untuk penyaluran raskin ke desa-desa, Pemkab Tulungagung bekerja sama dengan Bulog. Penyaluran beras bersubsidi ini, kata Bambang, juga menstabilkan harga beras di masyarakat atau pasaran.