TRENGGALEK - Jabatan Bupati Soeharto bakal berakhir Agustus mendatang. Mendekati akhir jabatan, dia terkesan "bagi-bagi" mobil dinas (mobdin) ke pejabat setempat.
Tak tanggung-tanggung, 20 unit mobil baru yang akan dibeli. Kendaraan roda empat itu diperuntukkan bagi bupati, wabup, ketua dewan (masing-masing satu unit), tujuh unit untuk camat, empat mobil komisi serta enam mobil fraksi. Duit yang terkuras Rp 4 miliar.
Soeharto membenarkan rencana pembelian mobil dinas baru tersebut. Namun dia menegaskan jika mobil baru bukanlah untuk bupati yang menjabat saat ini.
"Ya tiap kali ada pilihan (bupati, red) kan dianggarkan pembelian mobil. Itu kan untuk bupati yang baru nanti, bisa saja jika ternyata bupatinya orang lain (bukan Soeharto)," ujar Soeharto.
Pria yang dicalonkan kembali oleh 9 parpol itu mengaku tidak tahu secara rinci peruntukkan 20 unit mobil dinas baru. Hanya dia menjelaskan jika beberapa dari kendaraan dinas tersebut begitu urgen. Untuk tujuh camat misalnya, Soearto mengatakan sering mendapat keluhan betapa jelek kondisi mobil camat.
"Ada camat yang kalau diajak rapat mengaku tidak bisa dengan alasan mobil dinas rusak. Saya coba buktikan, minta satu mobil untuk bagian protokol, ternyata memang benar (rusak)," ujar Soeharto.
Sementara untuk mobil bupati, dia juga mengatakan belum tahu. Jika melihat beberapa mobil dinas milik kepala daerah dan wakil dari kota lain, rata-rata menggunakann Toyota Fortuner dan New Camry. Sedangkan saat ini, kata Soeharto, dia memakai mobil Nissan Terano lama, dan sering pinjam pakai Kijang.
Lantas berapakah total anggaran untuk mobil dinas ini? Salah satu anggota badan anggaran DPRD Trenggalek Husni Thahir Hamid mengatakan diperkirakan sekitar Rp 4 miliaran. Ini dari perkiraan sebanyak 20 mobil dinas yang akan dibeli.
Husni sempat menyayangkan tidak dilibatkannya anggota badan anggaran dalam revisi APBD 2010 lalu. Pasalnya revisi APBD hanya dilakukan oleh unsur pimpinan saja. "Padahal salah satunya yang perlu ditinjau kembali adalah pengadaan mobil dinas ini," kata Husni.
Ketua DPRD Trenggalek Akbar Abas punya alasan ketidakterlibatan anggota badan anggaran tersebut. "Tidak ada yang signifikan, hanya revisi redaksional saja," ujar Akbar Abas.
Sementara tentang rencana pembelian mobil dinas untuknya, Akbar membantah. "Ah tidak ada. Mobil saya masih baru, masih dipakai sebulan ini. Saya pakai juga kalau tugas ke luar kota saja. Kalau cuma dinas harian saya pakai mobil sendiri," tegas Abas.
5 comments:
mau mobil baru, keren, mahal gpp,
asal kerja nya jg ditingkatkan... okey Pak Bupati??? hihihi
Kag dukung ina Yuk!!!
Suka dengan tulisan2 ina????,, Bantu dengan Vote Disini
Pilih Nafsul Muthmainah | http://inamuth2.blogspot.com Thanks kakag :)
Wa Betul itu INA...!! kalo gitu gak rugi Indonesia...
Jangan yang malas yang di pilih, tp pilih yang rajin dan berkualitas...baru deh tetapkan permintaan
itu otaknya pada kemanaaa...!!!!!!? -_-'
terima kasih atas semua usulan......moga aja bapak bupati mo denger
Post a Comment