TRENGGALEK-Proses lelang proyek di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti Dinas Bina Marga dan Pengairan, serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, yang direncanakan dalam minggu ini akan diumumkan pemenangnya, harus tegas. Pasalnya, banyak sekali rekanan yang ikut tender. Sehingga panitia harus benar-benar transparan jika tidak ingin terjadi gejolak.
Kondisi ini diungkapkan oleh Puryono, ketua Komite Independen Pemantau (KIP) APBD. Menurut dia, di dua dinas tersebut memang kebanjiran peminat untuk memasukkan rencana kerja dan syarat (RKS). Dari data yang dimilikinya, dinkes sendiri setidaknya memiliki proyek fisik pembangunan Puskesmas Durenan, Puskesmas Jajar Gandusari, dan Poskesdes Tamanan. Tiga proyek tersebut diperebutkan sekitar 43 rekanan. Belum lagi dari dinas bina marga dan pengairan, sejumlah paket proyek mulai pemeliharaan jalan, rehabilitasi jaringan air, pengadaan aspal, hingga bronjong yang nilainya miliaran rupiah, yang diikuti ratusan rekanan.
Dia mengatakan, jika makin banyak peserta, dipastikan persaingan semakin ketat. Dampaknya, harga yang ditawarkan rekanan ini jauh dari nilai pagu.
“Bahkan bisa Cuma 30 hingga 40 persen,”ucapnya.
Untuk itu, dia berharap panitia selektif untuk memeriksa dokumen persyaratan rekanan terlebih dahulu. Bahkan diduga banyak rekanan yang tidak lengkap, mulai dari dukungan, akta, dan tidak dibendel.
Dia berpendapat, jika seleksi administratif ini merupakan kunci utama.
“Jangan sampai panitia tidak tegas untuk menggusur rekanan yang tidak lengkap syarat-syaratnya,”tutur pria gondrong ini.
Selanjutnya, mempertimbangkan harga yang ditawarkan, jika dua hal itu tidak di laksanakan maka akan rawan terjadi konflik antarrekanan, seperti pengajuan sanggahan. Akibatnya proses pengerjaan akan molor dan merugikan masyarakat.
Disinggung mengenai perang harga antar rekanan, dia menyatakan, jika terlalu rendah maka yang dikhawatirkan kualitas pengerjaan proyek itu sendiri.
“Jangan difikir efesiensi saja, tapi juga kualitas,”.
Sedangkan panitia lelang di Dinas Bina Marga dan Pengairan Trenggalek, Widji mengakui, jika saat ini masih dalam proses pemeriksaan berkas dari rekanan yang telah memasukan penawaran.
Pria yang menjabat Kasubbag TU RSD dr. Soedomo ini mengaku, akan selektif dalam proses lelang yang sedang berlangsung. Hal ini untuk meminimalisir konflik yang terjadi antarrekanan.
“Kami usahakan semaksimal mungkin sesuai peraturan,”janji Widji.
0 comments:
Post a Comment