TRENGGALEK – Suhu politik menjelang pemilihan kepala daerah semakin panas. Meski rekomendasi dari Ketua DPD PDIP Megawati Soekarnoputri belum diumumkan, namun calon bupati Soeharto membuat gebrakan. Tadi malam dia merapatkan diri dengan beberapa pengurus partai politik yang mendapatkan kursi di dewan, kecuali PDIP dan PKB.
Dengan kata lain, dia sudah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, PAN, PKNU, PDP, PKPI, PPRN dan Patriot. Total 9 parpol yang merebut 29 kursi legislatif.
Penyatuan dukungan ini dideklarasikan di Hotel Hayam Wuruk tadi malam. Koalisi Golong Gilig Bisa yang sempat mendeklarasikan koalisi, melebur dalam dukungan bersama ini
Deklarasi dimulai pukul 20.45 di hall Tribuana Tunggadewi. Sambutan kali pertama oleh Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek Lamudji. Pria yang juga wakil ketua DPRD Trenggalek itu mewakili delapan pengurus parpol lainnya.
Lamudji menyatakan Koalisi Golong Gilig Bisa melebur menjadi Koalisi Trenggalek Maju Mapan. Kemudian dilanjutkan ikrar dan penandatanganan dukungan ke Soeharto.
Penyatuan dukungan ini, mengubah beberapa pemetaan yang sempat berkembang di lapangan. Dari Partai Golkar misalnya. Beberapa waktu lalu, sempat disampaikan oleh pentolan PKB bahwa Golkar siap merapat dengan PDIP dan PKB.
“Sekarang sudah terbukti. Inilah pilihan yang harus diambil. Tidak bisa dipungkiri, selama ini yang lebih intens mendekat pada Golkar adalah Soeharto,” ucap Sukadji.
Begitu juga dengan Koalisi Golong Gilig Bisa. Siang kemarin, muncul wacana koalisi siap membuka pendaftaran calon bupati. Namun kontilasi yang berubah dari detik ke detik, akhirnya muncul kesepakatan bersama partai-partai lain untuk langsung mengusung calon.
“Ya inilah dinamika politik. Kami terus menjalin komunikasi dengan semua partai. Dari pembicaraan seharian ini, ternyata muncul keputusan bersama. Kami sepakat dengan teman-teman di luar koalisi untuk bersatu memberi dukungan kepada Soeharto,” kata Ketua DPD PAN Trenggalek Ahmad Djauzi Turseno.
Dukungan kepada Soeharto ini juga dinyatakan ketua TOM (tim optimalisasi musyarokah) DPD Partai PKS Trenggalek Agus Cahyono. Disampaikan lelaki yang juga mantan anggota dewan ini, dari awal penjaringan nama-nama, TOM DPD PDK Trenggalek menyampaikan presentasi dari masing-masing kandidat seobyektif mungkin.
“Kita uraikan semuanya, baik untuk Mulyadi maupun Soeharto. Seperti diketahui dulu PKS juga partai pengusung Soeharto. Nampaknya DPW juga terus mengamati hasi kinerja selama lima tahun ini. Selain itu memang ada kelebihan dari Pak Soeharto yang menjalin komunikasi dengan DPW, jadi memang sudah ada kedekatan dengan DPW,” ucap Agus.
Sementara dari PPP belum jelas ke mana dukungan diberikan. Selama ini dua partai yang belum bersika adalah dari PPP dan PDP. Namun belakangan ternyata PDP juga jelas mengusung Soeharto.
0 comments:
Post a Comment