Obama Bakal Berkunjung ke Indonesia Pertengahan Maret 2010

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama memastikan bakal berkunjung ke Indonesia pada pertengahan Maret tahun ini. Pihak Gedung Putih sudah mengonfirmasikan bahwa Obama akan berada di Indonesia lebih dari satu malam. Ini menjadi kunjungan terlama Presiden Negeri Paman Sam di Tanah Air.


Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Dino Patti Djalal mengungkapkan hal itu di Istana Cipanas, Cianjur, kemarin (2/2). Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menegaskan kemitraan komprehensif dan kemitraan strategis antarkedua negara.

"Ide ini digulirkan dan disambut baik oleh pemerintah AS. Setelah itu, ada perundingan perumusan isi kemitraan komprehensif. Itu untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Amerika Serikat dan untuk dapat lebih beradaptasi dalam menghadapi tantangan zaman dan ancaman di abad ke-21," kata Dino.

Dengan kemitraan strategis, hubungan kedua negara tidak lagi terfokus pada satu isu. Di masa lalu, hubungan Indonesia-AS cukup timpang karena hanya terfokus terhadap masalah demokrasi dan HAM. Kemitraan strategis diharapkan bisa memeratakan hubungan di segala bidang. Misalnya, pendidikan, energi, lingkungan, kesehatan, iptek, investasi, dan perdagangan.

"Jadi, ini hubungan yang berdasar equality, tidak lebih tinggi dari yang lain. Tapi, duduk sejajar, berdiri sama tinggi, dan saling menguntungkan," kata Dino. Dia menambahkan, hubungan Indonesia-AS merupakan bagian penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Volume perdagangan Indonesia-AS pada 2008 mencapai USD 20 miliar dan menurun pada 2009 akibat krisis ekonomi, sedangkan investasi masih terbatas. "Jadi, memang masih banyak perdagangan dan investasi yang harus kita genjot," katanya.

Bagi AS, kata Dino, Indonesia adalah negara kunci di ASEAN, memiliki peran global di G-20, dan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadi aset bagi Indonesia untuk menjalin hubungan konstruktif dengan AS, serta menjadi bagian solusi permasalahan dunia, seperti perubahan iklim dan radikalisme.

Soal pengamanan, Dino mengatakan, hal itu menjadi perhatian besar sebagaimana kunjungan presiden-presiden AS sebelumnya. "Obama akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Itu kepercayaan tertinggi. Indonesia merupakan negara yang cukup berhasil dalam menangani kejahatan transnasional dan terorisme," ujarnya.

Lawatan Obama ke Indonesia juga menjadi kunjungan sentimental. Itulah sebabnya, Obama juga mengajak istri, Michelle, dan kedua putrinya. Saat bertemu Ibu Negara Ani Yudhoyono di London, Michelle mengatakan akan berkunjung bersama kedua putrinya untuk melihat tempat ayahnya dahulu bersekolah. 


Polri Jamin Obama 


Rencana kedatangan Presiden AS Barack Hussein Obama dipersiapkan matang oleh Mabes Polri. Meski standar pengamanan tamu negara berada di bawah koordinasi pasukan pengamanan presiden (Paspampres), polisi tidak lepas tangan.

Mabes Polri menjamin Obama aman selama berada di Indonesia, khususnya Jakarta. ''Kita upayakan senyaman dan seaman mungkin,'' ujar Kepala Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri Irjen Pol Saleh Saaf kemarin (2/2).

Jenderal polisi dua bintang itu menjamin situasi akan kondusif sebelum Obama datang pertengahan Maret nanti. ''Kita maksimalkan,'' katanya. 

Saleh menolak membeberkan rute dan teknis pengamanan selama orang nomor satu di Amerika itu berkunjung ke Jakarta. ''Langkah-langkah tersebut classified. Sangat rahasia,'' ujarnya. 

Dalam kunjungannya,Obama bakal mengajak istri dan dua anaknya, Sasha dan Malia. Selain acara kenegaraan dengan Presiden SBY, Obama dijadwalkan mengunjungi tempat masa kecilnya di kawasan Menteng, Jakarta. 


Sumber Jawa Pos mengungkapkan, pengamanan Obama di Indonesia akan dipegang TNI. Dalam hal ini, Group C Paspampres yang bertanggung jawab atas keselamatan tamu negara. ''Tetapi, karena isu terorisme, ada komunikasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88,'' kata sumber itu. 

Personel US Secret Service (Dinas Rahasia AS) dan perwakilan Atase Militer Kedutaan Besar AS juga berkoordinasi dengan Densus terkait pemetaan potensi teror menjelang kedatangan Obama. ''Ada screening lebih ketat terhadap tamu dan personel yang bisa mendekat pada Obama,'' tuturnya. 

Meski gembong teroris Noordin M. Top dan beberapa anggota jaringannya sudah tewas, AS tetap khawatir pada ancaman teror di Indonesia. ''Mereka ingin semuanya bersih dan steril (dari potensi ancaman, Red),'' terang sumber tersebut.

Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah AS adalah pemilihan wartawan atau jurnalis peliput Obama. Mereka khawatir karena pernah menerima laporan adanya media online di Indonesia yang memuat berita-berita yang mendukung perjuangan Al Qaidah. ''Nanti, istana dan Deplu (Kementerian Luar Negeri Indonesia) segera mengeluarkan aturan pendaftaran bagi teman-teman peliput,'' tambah perwira itu. 

Dia juga menyinggung penetapan Muhammad Jibril Abdurrahman, pimpinan Arrahmah.com, telah ditetapkan sebagai tersangka terorisme. Meski Jibril sudah ditahan, medianya tetap berjalan dan update berita berlangsung tiap hari. ''Tetapi, Kami yakinkan bahwa itu bukan ancaman,'' katanya.

Standar pengamanan Obama tetap mengacu pada permintaan US Secret Service. Misalnya, terkait mobil dan perangkat lain yang dipakai Obama. Secara resmi, mobil yang dipilih bagi presiden adalah limusin buatan General Motors (GM) dan fitur keamanannya sangat canggih.

Di kaca depan mobil terdapat kamera pandangan malam. Kemudian, ban antisobek dan antibocor, serta ruang pengemudi dilengkapi alat pelacak. Pengemudinya juga dilatih khusus oleh US Secret Service.

Jendela pengemudi menggunakan kaca tahan peluru dan hanya bisa dibuka 3 inci serta dilapisi baja setebal 8 inci yang beratnya sama dengan pintu pesawat Boeing 757.

Di bagian kanan mobil, juga terdapat kamera malam, senjata, gas air mata, dan botol darah untuk transfusi. Kursi mobil dilengkapi sistem komunikasi yang canggih. Mobil ini juga dilengkapi tangki bahan bakar yang tidak bisa meledak serta tempat tabung oksigen dan sistem pemadam kebakaran. Karena bobotnya berat, mobil itu boros bahan bakar. Satu liter bensin hanya bisa menempuh jarak empat kilometer.

Pada November 2006, Presiden George W. Bush juga berkunjung di Indonesia. Bush bertemu SBY di Istana Bogor. Untuk kepentingan keamanan, sebuah helipad dadakan dibangun di sana. Bush mendarat dengan helikopter dan transit menuju Istana Bogor menggunakan mobil SUV Cadillac Escalade Lincoln.

0 comments:

Post a Comment

Followers

 
© 2010 Koranku | Blogger.com