Selain itu, di jembatan pengujian terlihat genangan air. Diduga air berasal dari resapan sawah yang berada di samping balai uji kir.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pembangunan lantai balai uji Rasmidianto mengaku proyek tersebut diambilkan dari APBD 2009 senilai Rp 159 juta. Pembangunan dikerjakan CV Ringin Pitu dan selesai 23 Desember 2009. Kini masih dalam tahapan perawatan selama 90 hari.
Dia juga membenarkan amblesnya lantai. Menurutnya, karena dulanya lantai tersebut merupakan sawah. Diuruk ketika tanah masih basah.
Sebelumnya, lantai pernah lantai ambles. Pihak rekanan telah diperbaiki. "Kini kembali ambles di beberapa titik," terangnya.
Rasmidianto mengatakan pihaknya kembali memanggil rekanan. "Mereka bersedia memperbaiki lantai yang ambles itu," tegasnya.
Ditambahkan dia, amblesnya lantai balai uji karena faktor urukan tanah. Sedang paving memenuhi standar. Yaitu type K 300. Tidak ada satu pun paving yang rusak atau patah.
Sedangkan Kepala UPT Pengujiaan Kendaraan Bermotor Wahyono menambahkan, dalam sehari sekitar 10 kendaraan roda empat yang melakukan uji kir. Amblesnya lantai juga dikarenakan setiap hari dilintasi kendaraan berbobot di atas 10 ton.
0 comments:
Post a Comment